Utama Mana Sedekah Ke Saudara Sendiri Atau Orang Lain?
Article

Utama Mana Sedekah Ke Saudara Sendiri Atau Orang Lain?

  • 15 Oct 2021
  • Zahra Nur Azizah

Bersedekah, mengeluarkan atau menyisihkan beberapa harta yang kita miliki untuk diberikan kepada orang yang membutuhkan. Yang bertujuan untuk mendapatkan ridho Allah dan menyucikan harta yang kita miliki. Dengan kita selalu mengeluarkan harta kita untuk sedekah, perlu kita ketahui bahwa harta kita tidak akan habis, justru harta kita akan selalu bertambah dan kebutuhan akhirat juga terpenuhi. "Apapun harta yang kalian infakkan maka Allah pasti akan menggantikannya, dan Dia adalah sebaik-baik pemberi rezeki." – QS. Saba’: 39

Bersedekah tidak hanya sebatas materi dan harta, melainkan bisa juga dengan tenaga, senyuman, kepandaian dampai menyirkan paku dijalan saja itu sudah teemasuk sedekah. Rasulullah bersabda, , “Senyummu kepada saudaramu adalah sedekah” (HR. At-Tirmidzi).

Dalam bersedekah asti ada saja pertanyaan seperti ini, "sedekah lebih utama diberikan kepada saudara atau orang lain?". Untuk menjawab pertanyaan tersebut, mari simak hadits berikut yang diriwayatkan oleh Ahmad dan Abu Dawud, yang artinya, “Dari sahabat Abu Hurairah RA, ia bertanya, ‘Wahai Rasulullah, apakah sedekah yang paling utama?’ Rasul menjawab, ‘Sedekah orang sedikit harta. Utamakanlah orang yang menjadi tanggung jawabmu,’” (HR Ahmad dan Abu Dawud)

Maksud dari orang menjadi tanggung jawab disini ialah kerabat keluarga. Hal tersebut juga dijelaskan dalam hadits yang diriwayatkan An-Nasa’i dan At-Tirmidzi, yang artinya, “Dari Salman bin Amir RA, dari Nabi Muhammad SAW, ia bersabda, ‘Sedekah kepada orang miskin (bernilai) satu sedekah. Tetapi sedekah kepada kerabat (bernilai) dua sedekah, pertama pahala sedekah, kedua pahala (jaga) silaturrahim.’” (HR An-Nasai dan At-Tirmidzi).

Hadits ini selain menjelaskan terntang keutamaan sedekah terhadap kerabat keluarga, juga menjelaskan bahwa bersedekah terhadap kerabat keluarga juga dapat menjaga tali silaturahim antar keluarga. Namun, bersedekah kepada orang lain juga harus diutamakan. Hal ini dijelaskan dalam hadist ang diriwayatkan Abu Dawud dan An-Nasa’i, yang artinya, “Dari sahabat Abu Hurairah RA, ia berkata, ‘Rasulullah SAW bersabda, ‘Sedekahlah kalian!’ Seorang sahabat berkata, ‘Ya Rasul, aku punya satu dinar?’ Rasul menjawab, ‘Sedekah kepada dirimu sendiri.’ Ia berkata, ‘Aku masih punya uang lagi?’ ‘Sedekah kepada anakmu,’ jawab Rasul. Ia berkata, ‘Aku masih punya uang?’ Rasul menjawab, ‘Sedekah kepada pelayanmu.’ Ia berkata lagi, ‘Aku masih punya uang lainnya?’ Rasul menjawab, ‘Kamu lebih tahu sedekah kepada siapa lagi.’” (HR Abu Dawud dan An-Nasai).

Sudah dijelaskan bahwa jika kita ingin bersedekah sebaiknya diutamakan kepada kerabat dekat (keluarga) terlebih dahulu. Namun, jika keadaan keluarga sudah berkecukupan, sebaiknya sedekah itu diberikan kepada orang lain yang lebih membutuhkan.  Keutamaan berbagi dan memberi bukan kepada mereka yang dicintai, tetapi berbagi kepada mereka yang membutuhkan. Ingatlah untuk selalu berbagi meskipun hanya mampu memberikan sedikit, yang dilihat bukan banyak atau dikitnya harta yang dikeluarkan melainkan niat baik kita untuk membantu.